Follow

Woensdag 20 November 2013

Marc Marquez, Calon Legenda Baru

Selasa, 12 November 2013 04:25 WIB

Marc Marquez, Calon Legenda Baru


VALENCIA - Setelah menjadi juara motoGP dalam usia 20 tahun 266 hari, Marc Marquez didapuk bakal jadi calon legenda MotoGP terbaru. Penilaian itu disampaikan Freddie Spencer, yang rekornya sebagai juara termuda dikangkangi oleh Marquez.Di sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (10/11) malam, Marquez cuma finis ketiga di belakang rekan setimnya, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo dari Yamaha yang jadi pemenang.



 Akan tetapi, hasil itu sudah cukup buat Marquez untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP di tahun pertamanya di kelas primer balap motor grand prix, mengungguli Lorenzo dengan empat poin.Menurut Spencer, yang jadi juara termuda seri MotoGP pada usia 21 tahun di 1983 lalu, kehadiran Marquez memberikan gairah baru untuk balapan MotoGP.



 "Marc masih sangat muda, sangat dinamis dan sangat baik, dia sosok yang baik. Dia suka kecepatan dan membalap, itu hal yang penting buat MotoGP. Sangat penting memiliki sosok dengan kepribadian seperti itu agar orang lebih menyukai tontonan ini. Itu membuat orang tertarik," katanya seperti dikutip dari AS.



Banyak pula yang menyebut, Marquez punya potensi sangat besar untuk jadi legenda terbaru motoGP, meneruskan Valentino Rossi. The Doctor sendiri, tak bisa dipungkiri adalah pembalap terbesar dalam satu dekade terakhir. Selain sempat berjaya di kelas 125 cc dan 250 cc, The Doctor punya tujuh gelar juara dunia pada kelas primer (500 cc dan MotoGP).



"Ada banyak ekspektasi ditempatkan pada Marc terkait Rossi. Rossi sudah menjadi juara dunia dengan motor berbeda, dan itu menjadi barometer yang bagus. Saya pikir membandingkan kedua talenta itu tidak akan adil baik untuk Marquez maupun untuk Rossi," kata Spencer.



"Tentu saja Marc punya kesempatan untuk meraih level yang dipunya Rossi. Hanya waktu yang akan menjawab itu semua di masa depan. Ini hanya satu langkah kecil, tapi jelas dia sudah menempatkan dirinya pada di posisi untuk menciptakan hal-hal besar," tuturnya. 



Marquez sendiri mengaku sangat gugup di balapan pamungkas tersebut. "Di 10 lap awal aku amat gugup dan kaku di motor. Aku tidak bisa melaju dengan gayaku yang biasanya karena Jorge dan Dani sedang bertarung dan di hadapan banyaknya para penonton, sulit untuk menunggu di posisi tiga," kata Marquez di situs MotoGP.



"Sesuatu di dalam diriku mengatakan, 'Kamu harus berusaha'. Tapi bagaimanapun juga aku cukup cerdas dan memahami bahwa kejuaraan dunia lebih penting daripada satu balapan," ujarnya.



"Aku merasa ini seperti balapan terpanjang dalam karierku. Terutama di lap terakhir di mana aku amat hati-hati. Aku tidak banyak menekan dalam balapan dan walaupun begitu aku bisa finis ketiga," beber Marquez.



Dengan suksesnya tersebut, ia juga jadi rookie pertama yang langsung jadi juara dunia, sejak Kenny Roberts melakukannya pada 1978, atau 35 tahun lalu.



Kami sangat bangga dengan penampilan kami pada musim pertama di MotoGP. Ini mimpi yang jadi kenyataan, jadi juara dunia lebih cepat dari perkiraan kami," katanya. "Saya ingin berterima kasih kepada Honda, tim, dan semua orang yang telah membantu saya. Saya hanya ingin menikmati momen ini. Apa yang saya prediksikan kemarin ternyata benar, saya mengatakan Jorge (Lorenzo) akan finis di posisi pertama, Dani (Pedrosa) kedua, dan saya ketiga!" serunya bahagia.

Marc Marquez, Gudang Rekor MotoGP!

Senin, 11 November 2013 | 05:27 WIB


Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez memegang trofi juara sebagai Juara Dunia MotoGP 2013, setelah memenangi GP Valencia di Spanyol, Minggu (10/11/2013). | MOTOGP.COM
Marc Marquez menghadirkan sensasi tersendiri pada MotoGP 2013. Sederet rekor dipecahkan dan dicatat oleh rookie asal Spanyol tersebut. Musim ini berubah jadi tahun rekor MotoGP, dan itu dilakukan oleh pemuda 20 tahun!

Rekor MotoGP 2013
- Marquez adalah rookie pertama di kelas primer yang jadi juara dunia, sejak Kenny Roberts menjadi juara dunia di kelas 500 cc pada 1978.

- Pada usia 20 tahun 266 hari, Marquez jadi juara dunia termuda kelas primer sepanjang sejarah, melewati rekor Freddie Spencer yang meraih gelar juara dunia 1983 di kelas 500 cc ketika berumur 21 tahun 258 hari, juga dengan mengendarai Honda.

- Marquez adalah pebalap keempat dalam 65 tahun Grand Prix yang bisa memenangi tiga kelas berbeda, setelah Mike Hailwood, Phil Read, dan Valentino Rossi.

Rekor yang dicatat Marquez sepanjang 2013
- Pada seri pertamanya di Qatar, Marquez menjadi pebalap termuda keempat sepanjang sejarah yang naik podium kelas primer, setelah Randy Mamola, Eduardo Salatino, dan Norick Abe.

- Pada balapan pertamanya di MotoGP (Qatar), Marquez mencatat rekor sebagai pebalap termuda yang mencatat fastest lap di kelas primer, saat berusia 20 tahun 49 hari. Rekor sebelumnya dipegang Freddie Spencer ketika berusia 20 tahun 161 hari, pada balapan pertama 500 cc di Misano 1982.

- Juara pada GP Americas di Sirkuit Austin ketika berusia 20 tahun 63 hari, menjadikan Marquez sebagai pebalap termuda yang memenangi balapan di kelas primer, melewati rekor Freddie Spencer yang menjuarai balapan 500 cc di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia 1982, di usia 20 tahun 196 hari.

- Meraih pole position di Austin ketika berusia 20 tahun 62 hari membuat Marquez menjadi pebalap termuda yang meraih pole di kelas primer, sekali lagi melewati rekor Freddie Spencer yang berusia 20 tahun 153 hari ketika menjadi pole sitter untuk kali pertama di kelas 500 cc, di Jarama pada 1982.

- Kemenangan di Austin menjadikan Marquez sebagai pebalap termuda sepanjang 65 tahun sejarah Kejuaraan Dunia Grand Prix, yang pernah memenangi balapan di tiga kelas berbeda, melewati rekor Dani pedrosa yang melakukannya ketika berusia 20 tahun 227 hari saat memenangi GP China pada 2006.

- Marquez adalah pebalap pertama yang langsung menang pada balapan pertama atau keduanya di kelas primer, sejak 15 tahun lalu ketika Max Biaggi menang pada debutnya di Suzuka 1998.

- Marquez adalah pebalap pertama setelah Jorge Lorenzo pada 2008 yang naik podium pada dua balapan pertamanya di kelas primer.

- Setelah finis dengan menaiki podium pada dua balapan pertama, Marquez memimpin klasemen sementara bersama Jorge Lorenzo, dan menjadi pebalap termuda yang memimpin klasemen kelas primer. Catatan ini melewati rekor Lorenzo yang memimpin klasemen setelah menang di Estoril pada 2008 dan berusia 20 tahun 345 hari.

- Kemenangan di Austin juga menjadikan Marquez sebagai pebalap termuda yang bernah melakukan back-to-back podium di kelas primer, melewati rekor Randy Mamola yang finis podium di Spanyol dan Perancis 1980, ketika berusia 20 tahun 197 hari.

- Pada GP Spanyol (seri ketiga), Marquez yang berusia 20 tahun 77 hari menjadi pebalap termuda yang naik podium pada tiga seri berturut-turut di kelas primer, melewati rekor Jorge Lorenzo yang melakukannya saat berusia 20 tahun 345 hari pada 2008.

- Setelah GP Perancis, Marquez jadi pebalap kedua yang bisa finis podium dalam empat seri pertama di kelas primer. Pebalap lainnya adalah Max Biaggi yang melakukannya pada 1998.

- Kemenangan di Sachsenring (Jerman) dan Laguna Seca (Amerika Serikat) membuat Marquez mencatat rekor sebagai pebalap termuda sepanjang sejarah yang menang di dua seri secara berturut-turut di kelas primer, pada usia 20 tahun 154 hari, melewati rekor Freddie Spencer yang berusia 21 tahun 104 hari saat menang di Afrika Selatan dan Perancis pada 1983, dengan mengendarai Honda.

- Kemenangan di Sachsenring dan Laguna Seca ini juga menjadikan Marquez sebagai rookiekelas primer yang menang back-to-back, sejak Kenny Roberts melakukannya di Austria dan Perancis pada 1978.

- Kemenangan di Indianapolis menjadikan Marquez sebagai rookie kedua di kelas primer yang memenangi tiga balapan beruntun, setelah Kenny Roberts yang menang di Austria, Perancis, dan Italia pada 1978.

- Kemenangan Marquez di Sachsenring, Laguna Seca, dan Indianapolis, menjadikannya sebagai pebalap termuda sepanjang masa yang memenangi tiga balapan kelas primer secara beruntun, di usia 20 tahun 182 hari. Rekor sebelumnya dicatat oleh Freddie Spencer yang berusia 21 tahun dan 125 hari saat menang di Afrika Selatan, Perancis, dan Italia pada 1983.

- Kemenangan di GP Ceko menjadikan Marquez sebagai rookie pertama di kelas primer yang memenangi empat balapan secara beruntun.

- Kemenangannya di MotorLand Aragon adalah yang keenam pada musim ini. Ini adalah kemenangan terbanyak sapanjang sejarah yang dicatat rookie kelas primer.

- Kemenangan Marquez di Sachsenring, Laguna Seca, Indianapolis, dan Brno jadi rekor baru sebagai pebalap termuda sepanjang sejarah yang memenangi empat balapan secara beruntun di kelas primer, saat berusia 20 tahun 189 hari. Rekor sebelumnya dicatat Mike Hailwood pada 1962 saat berusia 22 tahun 139 hari.

- Marquez finis di posisi tiga besar sebanyak 16 kali pada 2013, yang merupakan finis podium terbanyak sepanjang sejarah yang pernah dicatat rookie di kelas primer.

- Dia meraih sembilan pole position pada 2013, yang merupakan jumlah pole terbanyak sepanjang sejarah bagi rookie di kelas primer.

- Total poinnya, 334 adalah jumlah terbesar yang pernah diraih seorang rookie di kelas primer.

Hayden Kehabisan Kata-Kata Gambarkan Kehebatan Debutan Asal Spanyol

Nicky Heyden (Ist/google image)Nicky Heyden (Ist/google image)
Mantan juara dunia Moto GP asal Amerika Serikat Nicky Heyden mengaku kehabisan kata-kata untuk menggambarkan hebatnya pembalap asal Spanyol itu pada debutannya di musim ini.
“Saya tidak yakin apa lagi yang bisa saya katakan terkait pembalap ini. Dia melakukan semua hal dengan baik di tahun ini,” sahut Hayden dalam wawancaranya dengan motorcyclenews.com (MCN) seperti dikutip detiksport.
“Dia membuat beberapa kesalahan di sesi latihan, tapi saat balapan dia belajar dari hal tersebut dan nyaris tak membuat kesalahan serta nyaris tak punya kelemahan sebagai seorang rookie,” kata pembalap Ducati itu.
“Mayoritas pebalap butuh waktu untuk memahami bagaimana bisa lebih baik di kualifikasi atau bagaimana menjaga ban, sementara dia sudah bisa mengatur segalanya. Dia benar-benar memasang standar baru (di MotoGP),” tuntas Hayden.
Marquez memenangi duel dengan Jorge Lorenzo untuk meraih gelar juara dunia musim 2013. Di klasemen akhir, pebalap Honda itu mengungguli seterunya yang mengendarai Yamaha hanya dengan selisih empat poin saja.
Marquez bukan hanya menjadi juara dunia di musim debut karena sederet rekor hebat berhasil dia bukukan. Dia kini tercatat sebagai juara dunia termuda sepanjang sejarah.
Terkait performa Marquez di musim perdana pada kelas MotoGP, Hayden sampai kehabisan kata-kata. Sebagai pendatang baru, Marquez dianggap Hayden punya kemampuan untuk bisa belajar dengan cepat.

Target Valentino Rossi di MotoGP 2014

Pembalap Yamaha ini bertekad naik podium lebih sering di musim depan.

ddd

Pembalap Yamaha Valentino Rossi


Valentino Rossi langsung mengusung target untuk MotoGP 2014 meski musim ini baru saja tuntas. Pembalap Yamaha ini enggan mengulang kesalahan yang memaksanya berada di peringkat 4 klasemen akhir.

Sepanjang 18 seri di musim 2013, Rossi tercatat hanya enam kali naik podium. Juara dunia enam kali di kelas MotoGP ini berada di peringkat 4 klasemen akhir pembalap. Ia meraup total 237 poin hasil dari sekali juara di MotoGP Belanda, sekali naik podium dua dan empat kali finis urutan ketiga.

Rossi pun hanya mampu finis urutan keempat di balapan pamungkas di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu 10 November 2013. Pembalap Italia ini begitu menyesal tertinggal dari para pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo (Yamaha), Dani Pedrosa (Repsol Honda) dan Marc Marquez (Repsol Honda), yang beruntun naik podium pertama hingga ketiga.

“Sayangnya, saya tidak punya kecepatan untuk bertarung meraih podium. Awalnya, saya bisa menempel ketat. Tapi, setelah tidak punya kecepatan lagi, saya melambat 0,2 atau 0,3 detik dari pembalap-pembalap terdepan,” kata Rossi seperti dilansir Crash.

Kecepatan YZR-M1 tunggangannya juga menjadi alasan Rossi tak mampu bersaing meraih posisi start terdepan. Pembalap kelahiran 34 tahun silam ini lantas bertekad memperbaiki performa diri dan motornya di musim 2014.

“Musim ini tidak terlalu buruk buat saya. Tapi, kami harus berusaha lagi untuk menambah kecepatan dan performa. Tak lain untuk meraih podium secara konsisten. Ini adalah target untuk musim 2014,” ujar mantan pembalap Ducati ini.