Follow

Sondag 14 April 2013

Valentino Rossi dan Jerry Burgess (Foto: MotoGP)
Valentino Rossi dan Jerry Burgess (Foto: MotoGP)

GERNO DI LESMO - Jerry Burgess yang ikut dengan Valentino Rossi kembali ke Yamaha, mengaku puas dengan performa The Doctor pada balapan pertamanya bersama Yamaha. Misi meraih titel juara dunia ke-10 mulai diapungkan keduanya.


Rossi tampil brilian dalam debut keduanya bersama Yamaha, pada seri pembuka MotoGP 2013 di Sirkuit Losail, Qatar, pekan lalu. Mengawali start dari urutan tujuh, Vale -sapaan akrabnya- mampu melibas lawan-lawan di depannya untuk kemudian naik podium kedua.


Penampilan impresif tersebut sontak memunculkan opini bahwa Rossi bakal kembali jadi pesaing kuat juara musim ini, usai tenggelam dalam dua musim di Ducati. Namun, Burgess menilai The Doctor harus kerja keras, karena masih ada rekan setimnya Jorge Lorenzo yang tampil superior di balapan perdana.


“Jorge (Lorenzo) adalah juara dunia dan dia tidak jadi juara dunia apabila tidak tampil di level tertinggi. Saat ini, dialah pembalap nomor satu dan dia telah membuktikannya,” ujar Burgess seperti dikutip MCN.


“(Balapan pertama di Qatar) kelihatannya terlalu mudah baginya (Lorenzo). Jadi, kami harus kerja keras dan terus berkembang di setiap balapan untuk bisa bersaing dengan Jorge,” sambung kepala kru tim Rossi ini.


Ditanya soal keyakinannya soal kapabilitas Rossi untuk menyaingi Lorenzo di usianya yang tak lagi muda (34 tahun), Burgess mengaku optimistis.


“Saya pikir, Valentino akan mempelajarinya dalam beberapa balapan di depan. Kami harus fokus untuk melakukan yang terbaik,” imbuhnya.


“Kami punya motor yang sama dengan Jorge, jadi kami harus memahami kenapa dia bisa lebih cepat. Finish kedua di belakang Jorge bukan sesuatu yang memalukan dan berhasil mengalahkan rival lain setelah sebeumnya tertinggal empat detik, itu pantas dapat apresiasi,” tandasnya. (acf)
Jorge Lorenzo meraih pole position perdana di format kualifikasi yang baru/Reuters
Jorge Lorenzo meraih pole position perdana di format kualifikasi yang baru/Reuters

LOSAIL – Pembalap-pembalap MotoGP menyambut hangat format baru kualifikasi. Mereka menilai format yang sekarang memberi kesempatan kepada para pembalap untuk mempelajari sirkuit.


Seperti diketahui, mulai tahun ini 10 pembalap tercepat di latihan pertama, kedua dan ketiga berhak mengikuti sesi kualifikasi 2. Sisanya akan mengikuti sesi kualifikasi 1.

Dua pembalap tercepat di kualifikasi 1 boleh mengikuti sesi kualifikasi kedua. Baik kualifikasi 1 & 2 sama-sama digelar 15 menit.

Ke-12 pembalap di kualifikasi 2 inilah yang akan menentukan posisi teratas. Mengingat kualifikasi berdurasi 60 menit dan kini hanya digunakan selama 30 menit, maka setengah jam sisanya diperuntukkan bagi latihan keempat.

Format ini hanya berlaku di kelas MotoGP. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo—peraih pole position di seri perdana MotoGP Qatar—dan Cal Crutchlow memberi tanggapan positif soal inovasi ini.

Jorge Lorenzo: “Ini berbeda dibanding tahun lalu. Memang berisiko. Tapi saya kira bagus. Anda punya 30 menit untuk mempelajari motor dan kecepatan lomba. Lalu Anda memiliki empat lap untuk menampilkan performa terbaik.”

Valentino Rossi: “Anda harus belajar mengenai lintasan juga strategi agar bisa keluar di waktu yang tepat. Beberapa pembalap keluar sejak awal. Yang lain memilih menunggu. Ketika Anda punya lebih banyak waktu di trek yang lebih pendek, maka itu akan mempermudah. Saat saya kembali ke garasi untuk mengganti ban baru, saya 15 detik di belakang Lorenzo. Dia membalap duluan dan saya masuk baru masuk 15 detik kemudian bersama kelompok pembalap lain. Itulah yang menjadi pembeda di Losail.”

Cal Crutchlow: “Saya tidak keberatan. Itu bagus untuk penonton, fans dan pembalap. Saya tidak peduli jika ada 40 pembalap bersamaan di sirkuit. Jika Anda membuat kesalahan dan mereka jadi ikut-ikutan celaka, mereka akan bertanya kepada Anda.”
(auz)